Alir Proses Pre-Production Multimedia

Pada prinsipnya proses ini meliputi proses penuangan ide (proposal) produk, perencanaan produk, perencanaan proses produksi, penyusunan dokumentasi, penyusunan tim, membangun prototipe, pengurusan hak cipta dan penandatanganan kontrak dan pembiayaan seperti diagram dibawah ini.


Pada alur Pre-Production diatas dapat dijabarkan sebagai berikut :
1. Penyampaian Konsep

  • Presentasi
Dalam tahap awal ini kita memaparkan layanan produk multimedia yang dapat kita kerjakan. Hal ini wajib kita siapkan dalam bentuk proposal baik tertulis maupun disajikan dalam slide presentasi.
  • Informasi dari Klien
Setelah menawarkan jasa, kita memerlukan tujuan utama permintaan dari klien. Informasi sebanyak-banyaknya juga diperlukan untuk menimbang biaya produksi. Seperti halnya konsumen dari multimedia tersebut.
  • Penawaran
Penawaran biaya dengan target seperti permintaan klien, misalkan jumlah halaman ataupun fasilitas-fasilitas yang akan kita kerjakan. Perhitungan yang cepat dan tersedia dalam bentuk per-item akan lebih meyakinkan konsumen. Penawaran juga dapat dilakukan dengan produk dalam bentuk paket. Selanjutnya akan ditentukan secara nyata pada tahap rencana produksi.
  • Penjadwalan
Penjadwalan disusun secara cepat menimbang berapa berat pekerjaan dan seberapa banyak tim penyusun. Penjadwalan dapat disusun dengan estimasi item yang dikerjakan, sehingga perhitungan jadwal dapat terinci secara cepat. Berikanlah jangka waktu lebih lama daripada pekerjaan sebenarnya, minimal terdapat penambahan 25 persen waktu pengerjaan normal. Hal ini dikarenakan kebanyakan klien membutuhkan waktu lebih cepat dari pada penawaran sehingga kita siap dengan kemungkinan percepatan pengerjaan. Perlu diperhatikan, pengerjaan secara tergesa-gesa akan menurunkan kualitas produk.

2. Desain
Data yang telah terkumpul dari kebutuhan produk klien menjadi konsep awal yang kita tawarkan kembali ke klien. Data-data ini menjadi kesepakatan final pekerjaan. Desain ini dapat berupa bentuk koneten, desain, suara, interaksi dan navigasi.

3. Rencana Produksi
Setelah disepakati konten dan item apa saja yang digunakan, selanjutnya merenacanakan harga dan jadwal pengerjaan.

4. Pendokumentasian
Semua rencana tersebut didokumentasikan menjadi bentuk perjanjian dengan klien. Lain halnya seperti proposal awal, Bentuk perjanjian berisi item-item yang telah disepakati bersama.

5. Menyusun Tim
Beban dari pembuatan produk multimedia mempengaruhi jumlah tim yang akan kita bangun. Semakin melebar maka semakin banyak orang yang harus kita persiapkan. Kita tentu saja akan kesulitan jika membangunnya secara mandiri, contoh saja apabila kita membuat produk interaktif, maka tenaga teknis meliputi desainer konten, coder, teknisi audio dan video, desainer cover, percetakan/penggandaan CD, tester dan lain-lain.

6. Membangun Prototipe
Dari ketentuan oleh konsumen, maka kita selanjutnya membuat prototipe atau kerangka awal, disini kita dapat mengambil sebagian dari tim sebagai pembangun prototipe.

7. Penandatanganan Kontrak
Agar memiliki kekuatan hukum, maka kita memerlukan surat perjanjian resmi. Biasanya terdapat 2 buku atau lembar perjanjian. Satu untuk kita developer dan satu untuk konsumen. Dari sini kita dapat menerima uang muka pengerjaan, minimal 20% dari jumlah total. Secarasederhana, kita bisa membubuhi tanda tangan dengan dilengkapi dengan materai.

8. Memulai Produksi
Selanjutnya saatnya kita memulai produksi, hubungan dengan konsumen terus berlanjut jika terdapat perubahan-perubahan konten, Namun disini kita bisa juga meninggalkan konsumen secara tidak langsung hingga produk menjadi Alpha Version.

Sedangkan didalm rumah produksi Hivemanagement tahap pre-production ini melalui tiga tahap sebagai berikut :

1. Penerimaan (Acceptance)
Tahap awal yaitu penerimaan proyek multimedia diawali dengna kesepakatan permintaan klien secara tertulis dan memiliki kekuatan hukum.
Pengembangan dalam proyek multimedia awal juga memungkinkan untuk menawarkan produk dari rekan kerja kita yang berkaitan dengan proyek ini.

2. Penelitian
Tim Produksi dan klien bertemu bersama, kemudian melakukan pembahasan teknis secara singkat dari sasaran obyektif. Dalam tahap ini juga pengetahuan tentang profil klien juga sangat membantu dalam pengembangan proyek multimedia. Interaksi antara klien dan tim produksi akan membantu dalam memunculkan kreatifitas.

3. Kesepakatan
Klien dan tim bertemu dengan tujuan untuk menetukan persyaratan dan rencana proyek ke tahap produksi. Persyaratan-persyaratan teknis dibahas dalam tahap ini, misalkan ketentuan pembayaran dan jangka waktu produksi hingga versi sempurna.
Terima Kasih Sudah Membaca Alir Proses Pre-Production Multimedia
Share on Google Plus

Tentang Unknown

Selamat datang di blog saya Halimnet. Dengan blog ini saya akan berusaha berbagi ilmu dan informasi kepada pengunjung. Blog Halimnet akan berbagi ilmu atau informasi seputar Komputer, Multimedia, Internet, Informatika dan pengetahuan umum lainnya semoga dengan blog ini saya bisa baerbagi ilmu dan informasi kepada pengunjung dengan baik selamat berkunjung dan semoga bermanfaat.